Senin, 23 April 2012

kebijaksanaan fiskal


1. Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkankondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaandan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output.Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat sertamenurunkan output industri secara umum.Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengankebijakan moneter , yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlahuangyang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahantingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
Permintaan agregatdan tingkat aktivitas ekonomi
Pola persebaran sumber daya
Distribusi pendapat
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit
(Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnyasangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannyalebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakanketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating)untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastiananggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan fiskal memegang peranan yang cukup penting dalam menstabilkantingkat kegiatan ekonomi, dan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi ke arah tingkatyang dikehendaki. Pandangan ini dalam buku Keynes yang sekarang menjadi landasandalam perkembangan teori makroekonomi. Pandangan atau keyakinan ini sangat berbeda sekali dengan yang dianut ahli-ahli ekopnomi dan pihak pemerintah di dalamzamanya ahli-ahli ekonomi Klasik. Ahli ekonomi Klasik menekankan tentang perlunya.
menjalankan anggaran belanja seimbang. Mereka menekankan tentang perlunyamenjalankan sistem pasar bebas dan mengurangi campur tangan pemerintah, termasuk kebijakan fiskal yang aktif dalam perekonomian. Lalu apakah kebijakan fiskal itumemang diperlukan atai tidak dalam memajukan pertumbuhan perekonomian didalamsuatu negara.
 
Jika diatas telah dijelaskan kebijakan fiskal di sektor dalam negeri, makasekarang akan dijelaskan kebijakan fiskal di sektor luar negeri. Di dalam sektor luar negeri kebijakan ini memiliki istilah lain yaitu, Kebijakan memindah pengeluaran. Di dalam kebijakan ini pengeluaran para pelaku ekonomi tidak  berkurang, hanya di pindah dan digeser pada bidang yang tidak terlalu berisikomemperburuk perekonomian. Kebijakan ini dapat dilakukan secara paksa dandapat juga dipergunakan dengan memakai rangsangan. Secara paksa kebijakanini ditempuh dengan cara :
Mengenakan tarif / quota, dengan tindakan ini diharapkan masyarakat akanmemindah konsumsinya ke komoditi buatan dalam negeri, karena dengandikenakannya kedua hambatan perdagangan tersebut, harga komoditi impor menjadi mahal.
Mengawasi pemakaian valuta asing, hal ini dapat dilakukan denganmemperhatikan maksud dan tujuan orang membutuhkan dan menggunakanvaluta asing. Kemudahan akan diberikan kepada mereka yang akanmenggunakan valuta asing tersebut untuk mengespor komoditi yang membantuterpenuhinya kebutuhan rakyat banyak dan demi meningkatnya produktivitas perekonomian.
Sedangkan kebijakan memindah pengeluaran yang dilakukan denganrangsangan dapat ditempuh dengan cara :
Menciptakan rangsangan-rangsangan ekspor, misalnya dengan mengurangi pajak komoditi ekspor, menyederhanakan prosedur ekspor, memberantas pungutan liar dan biaya-biaya siluman yang turut membebani harga komoditiekspor.
Menyetabilkan upah dan harga di dalam negeri, dengan demikian akan lebihmemberi iklim yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia dalam
mengkonsumsi produk dalam negeri. Dengan upah yang stabil akan adakepastian pendapatan bagi masyarakat. Dan dengan kepastian harga, konsumenakan lebih tenang dan menghindarkan dari tindakan spekulasi.
Melakukan devaluasi. Devaluasi adalah suatu tindakan pemerintah denganmenurunkan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar. Dengan kata lain,devaluasi menyebabkan semakin banyak rupiah yang harus dikorbankan untuk mendapatkan satu unit dolar. Namun akibat positif yang ditimbulkanya adalahsemakin murahnya nilai komoditi ekspor Indonesia di pasar dunia. Dengandemikian tujuan mendasar dilakukanya devaluasi adalah untuk meningkatkanvolume transaksi komoditi ekspor Indonesia. Harapanya dengan peningkatantersebut, pnerimaan negara dari sektor perdagangan luar negeri dapat meningkat,sehingga diperoleh dana pembangunan yang lebih banyak.
1.2 Kebijakan Moneter dan Fiskal Di Sektor Luar Negeri
1.2.1 Kebijakan Menekan Pengeluaran
Dilakukan dengan cara mengurangi pengeluaran konsumsi.Cara :
a. Menaikkan pajak pendapatan.
 b. Menaikkan tingkat bunga.
c. Mengurangi pengeluaran pemerintah.
1.2.2 KebijakanMemindahkan Pengeluaran
Cara :
1. Memaksa.
a. Mengenakan tarif dan atau kuota.
b. Mengawasi pemakaian valuta asing.
2. Rangsangan.
a.Ekspor: mengurangi pajak komoditi ekspor, menyederhanakan prosedur ekspor,memberantas pungli dan biaya siluman.
b. Menstabilkan harga dan upah di dalam negeri.
c. Melakukan devaluasi

2 komentar: