Menurut saya pada
tahun ini indonesia memiliki pemilihan capres dan cawapres dinilai kurang
bersih . karena secara tidak langsung masing-masing pasangan saling menjatuhkan
lawannya masing-masing melalui kampanye hitam. Sebenarnya rakyat tidak butuh
pemimpin yang aneh-aneh atau banyak menebar janji palsu , namun rakyat
menginginkan pemimpin yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi baik
terhadap negara maupun terhadap masyarakatnya. Jiwa leadership(kepemimpinan)
harus tertanam pada jiwa mereka para calon petinggi negara. Bukan hanya itu,
profesionalisme kerja juga wajib mereka miliki dimana kepentingan rakyat diatas
segala-galanya, artinya seorang presiden harus rela mengorbankan waktu dan
pikiranya untuk memikirkan kesejahteraan rakyat. Namun, semua itu akan kembali
pada diri masing-masing karena tidak semua orang memiliki pola pikir yang sama,
biarlah mereka yang menentukan sesuai pendapat dan hati nuraninya.
Selain
bertanggung jawab dan profesional, kesiapan mental juga menjadi faktor utama
seorang kandidat untuk menjadi presiden di negara besar seperti Indonesia
dengan penduduk yang mencapai kurang lebih 200 juta jiwa ini. Segudang
tantangan di bidang ekonomi, politik, pendidikan dan sosial kemasyarakatan
seakan menanti mereka guna menemukan solusi yang terbaik. Masalah yang
menyangkut kerugian negara juga tak ketinggalan menunggu keseriusan para capres
mendatang dalam menangani pemberantasan korupsi. Kita membutuhkan pemimpin yang
efektif yang dapat menggunakan dan menggabungkan berbagai gaya leadership yang berbeda.
I think this year Indonesia has
a presidential and vice presidential elections considered less clean.
indirectly because each partner each other down each opponent through the smear
campaign. Actually, people do not need leaders weird or spread a lot of false
promises, but people want leaders who have a high sense of responsibility both
to the state and to society. Soul leadership (leadership) should be embedded in
their psyche prospective state officials. Not only that, the professionalism of
their work are also required where the people's interests above anything else,
meaning that a president must be willing to sacrifice time and his mind to
think of the welfare of the people. However, it will be returned to the
individual self because not everyone has the same mindset, let those who
determine the appropriate opinion and conscience.
In addition to
responsible and professional, mental preparedness is also a major factor in a
candidate for president in a large country like Indonesia with a population of
approximately 200 million people. Myriad of challenges in the fields of
economics, politics, education and social as they wait to find the best
solution. Issues concerning state losses are also not behind to wait
seriousness in dealing with the upcoming presidential corruption. We need
effective leaders who can use and combine a variety of different leadership
styles.