Rabu, 01 Juli 2015

BAB 12 – PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER


1.         Apakah yang dimaksud dengan kenetralan pajak? Apakah pajak netral menyangkut dengan keputusan usaha? Apakah ini baik atau buruk?
Jawab:
-       Kenetralan pajak adalah pajak tidak berpengaruh (netral) terhadap keputusan – keputusan distribusi sumber daya.
-       Iya. Karena Pajak netral menyangkut dengan keputusan usaha yang diambil atas dasar – dasar ekonomi, seperti tingkat keuntungan alih – alih pertimbangan – pertimbangan pajak. Keputusan – keputusan tersebut harus memberikan hasil yang optimal pada pendistribusian sumber daya. Apabila memengaruhi distribusi sumber daya, hasilnya mungkin akan kurang optimal.
-       Sudah baik. Karena keputusan – keputusan tersebut harus memberikan hasil yang optimal pada pendistribusian sumber daya. Ketika pajak memengaruhi distribusi sumber daya, hasilnya mungkin akan kurang optimal. Tetapi kenyataannya, pajak jarang bersifat netral.

2.         Apa peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional? Pertimbangan apa yang menyebabkan kredit pajak tidak biasa mencapai hasil yang diinginkan?
Jawab:
-       Peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional:
Kredit pajak dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negri yang dibayarkan tidak terlampaui jelas. Disini deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor untuk mencakup jumlah pajak ditambah seluruh pungutan luar negri yang berlaku.
-       Pertimbangan yang menyebab kredit pajak tidak biasa mencapai hasil yang diinginkan:
a.    Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha.
b.    Perubahan hukum pajak secara konstantan membatasi manfaat perendanaan pajak dalam jangka waktu panjang.

3.         Jelaskan secara singkat inti keuntungan dan kerugian dari:
a.    Klasik
-       Keuntungan:
Bahwa pajak perusahaan merupakan pajak atas manfaat yang mengikuti dari pendirian. Dengan demikian, kewajiban pajak korporasi diperlakukan sebagai sepenuhnya berbeda dari pemegang saham perusahaan. Akibatnya, keuntungan yang dikenakan pajak pada tingkat yang ditetapkan untuk pajak perusahaan, dividen yang dikenakan pajak pada tingkat pajak pendapatan perseorangan berlaku untuk pemegang saham yang menerima mereka, seperti  bunga yang diterima oleh pemegang obligasi perusahaan, dan tingkat yang terpisah berlaku untuk keuntungan modal yang dipungut atas realisasi keuntungan - keuntungan.
-       Kerugian:
Pajak ganda dari  dividen: mereka dikenakan pajak sekali sebagai keuntungan perusahaan dan kemudian kembali sebagai pendapatan perseorangan.
b.    Pemotongan nilai
-       Keuntungan:
Ketepatan waktu penyetoran,  Kemudahan , Kesederhanaan, dan Biaya Pemungutan pajak yang lebih murah. 
-       Kerugian:
Mempengaruhi cashflow wajib pajak, menambah beban adminisitrasi wajib pajak, menambah beban biaya wajib pajak, dan Resiko hukum atas kepatuhan wajib pajak.
c.     Penuduhan
-       Keuntungan dan Kerugian:
Akibat tuduhan mengenai Transfer Pricing tersebut juga menimbulkan permasalahan dalam inefisiensi nasional. Perhitungan ulang mengenai penjualan, pembelian maupun biaya jasa manajemen dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa mengakibatkan biaya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan menjadi besar. Disamping itu, perusahaan Induk menjadi enggan untuk memberikan transfer knowledge kepada mitra-nya di Indonesia karena kuatir biaya yang mereka keluarkan tidak diganti oleh mitra-nya di Indonesia. Akibatnya, sharing biaya yang umum terjadi pada satu grup perusahaan tidak dibagi ke mitra-nya di Indonesia dan harus memakai konsultan independen yang tidak terkait. Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar bila dibandingkan mempergunakan tenaga ahli yang ada pada perusahaan Induk.

4.         Apakah yang dimaksud dengan Advance Pricing Agreement (APA)? Apa keuntungan dan kerugiannya?
Jawab:
-       Advance Pricing Agreement (APA) adalah sebuah mekanisme dimana sebuah otoritas perpajakan dan mulltinasional dengan sukarela merundingkan metodologi penetapan harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua partai.
-       Keuntungan:
a.    Memberikan kepastian kepada wajib pajak atas nama semua penghitungan mengenai harga transaksi dengan mengunakan metode yang disetujui.
b.    Memberikan kepastian terhadap kegiatan wajib pajak termasuk kepastian mengenai kewajiban pajak yang berkaitan dengan harga transfer.
c.     Mengurangi biaya dan waktu pada saat diaudit, karena selama periode APA berlaku harga transaksi yang telah disepakati oleh wajib pajak dan otoritas pajak.
d.    Dapat mencegah pratik harga transfer yang tidak benar dan semata – mata hanya untuk menghindari pajak.
-       Kerugian:
a.    Pengorbanan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk penyelengaraan APA.
b.    Wajib pajak harus mengungkapkan informasi yang mungkin merupakan rahasia perusahaan kepada otoritas pajak.

c.     Yang perlu diperhatikan, bahwa APA tidak menjamin wajib pajak untuk tidak diaudit oleh otoritas pajak.



BAB 11 – MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


1.         Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam Manajemen Risiko Perusahaan (ERM)!
Jawab:
Manajemen Risiko Perusahaan (ERM) adalah sebuah upaya yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, Jajaran Manajemen dan karyawan perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisisi, mengelola, serta menangani risiko – risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.

2.         Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar? Gambarkan risiko ini dengan contoh valuta asing?
Jawab:
-       Risiko Pasar adalah risiko loss owning terhadap perubahan yang tidak diperkirakan dari harga – harga valuta asing, kredit, komoditas dan ekuitas.
-       Gambaran risiko pasar dengan contoh valuta asing:
Didalam suatu perusahaan mempunyai portofolio sekuritas saham yang dibeli dengan harga Rp. 1 Miliyar. Misalkan harga saham jatuh, sehingga nilai pasar saham tersebut turun menjadi Rp. 800 juta. Perusahaan tersebut mengalami kerugian karena nilai portofolio sahamnya turun sebesar Rp. 200 juta. Kerugian tersebut disebabkan karena harga saham bergerak kearah yang kurang menguntungkan (dalam hal ini turun)

3.         Apakah yang dimaksud dengan derivative keuangan dan masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengannya?
Jawab:
-       Derivatif Keuangan adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan pokok atau juga disebut produk turunan daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu asset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, asset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada asset yang menjadi acuan pokok.
-       Masalah akuntansi yang berhubungan dengannya:
a.    Akuntansi untuk derivatif yang tertanam
b.    Mengkualifikasi kriteria hedging
c.     Pengungkapan tentang instrumen keuangan dan derivatf

4.         Apakah itu kontrak ijon keuangan? Apakah bedanya dari kontrak berjangka?
Jawab:
-       Kontrak Ijon Keuangan adalah Kontrak pertukaran valuta yang menginginkan pengantaran sejumlah nilai mata uang pada tanggal yang telah disepakati di masa depan

-       Kontrak Berjangka adalah Kesepakatan kontraktual antara dua pihak untuk menetukan sejumlah mata uang yang telah disepakati pada tanggal yang ditetapkan di masa depan


BAB 10 – PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL


1.         Jelaskan perbedaan antara sistem penetapan biaya standar dan penetapan biayakaizen!
Jawab:
Sistem Penetapan Biaya Standar
Sistem Penetapan Biaya Kaizen
1.         Pengendalian Biaya
2.         Berdasarkan pada kondisi produksi yang ada
3.         Sasaran: Seragam dengan performa standar
4.         Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun
5.         Analisis varian berdasarkan atas actual versus standar
6.         Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai
1.       Pengurangan Biaya
2.       Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berkesinambungan
3.       Sasaran: Mencapai target pengurangan biaya
4.       Pengurangan biaya ditetapkan per bulan
Meneruskan perbaikan dalam metode produksi demi meraih target biaya
5.       Analisis variam berdasarkan pada pengurangan biaya tetap
6.       Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai

2.         Apakah ketetapan yang terkait dalam rancangan sistem pengendalian atau informasi multinasional?
Jawab:
-       Ketetapan yang terkait dalam rancangan sistem pengendalian atau informasi multinasional:
a.    Penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan sistem informasi domestic yang mendominasi kebutuhan.
b.    Penyebaran tinggi dengan sentralitas yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda.
c.     Penyebaran yang tinggi dengan sentralitasi yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi diseluruh dunia.

3.         Sebutkan kesulitan – kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional!
Jawab:
-       Kesulitan – kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional:
a.    Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategis prioritas
b.    Menilai profitabilitas dari usaha yang ada
c.     Wilayah yang tidak bekerja sesuai dengan rencana
d.    Mengalokasi sumber – sumber bagi perusahaan yang secara produktif
e.    Mengevaluasi performa manajerial

4.         Sebutkan enam alasan yang mendukung perusahaan induk supaya menggunakan sistem kendali domestiknya untuk usaha luar negerinya dan enam alasan yang menetang praktik ini!
Jawab:
-       Enam alasan yang mendukung perusahaan induk supaya menggunakan sistem kendali domestiknya untuk usaha luar negerinya:
a.    Supaya tidak ada kehilangan pasar luar negri pada pesaingan utama
b.    Menciptakan pasar untuk komponen – komponen dan produk yang bersangkutan
c.     Menganekaragamkan risiko bisnis
d.    Mencari pangsa pasar baru
e.    Memenuhi regulasi pemerintah
f.     Memperbesar biaya tambahan di antara unit – unit yang paling menghasilkan
-       Enam alasan yang menentang praktik ini:
a.    Salah memahami ketentuan
b.    Kritisisme toleransi rendah
c.     Tidak ada keinginan untuk membahas masalah bisnis secara terbuka atau mencari bantuan
d.    Tidak percaya diri antara manajer asing
e.    Tidak mau mengirimkan utusan

f.   Keengganan mengambil tanggung jawab